Panen merupakan suatu akhir periode suatu budidaya udang vaname yang ditunggu-tunggu oleh para petambak. Udang vaname dapat dipanen setelah berumur sekitar 120 hari dengan berat tubuh berkisar 16-20 gram/ekor (Haliman dan Adijaya, 2005). Terdapat dua cara pemanenan yang umumnya dipakai yaitu panen p a rsial (sebagian) dan panen total. Limbah terlarut budidaya udang vaname mengandung 77% nitrogen dan 85% fosfor yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroalga Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan Kualitas air yang layak untuk pembesaran vannamei adalah salinitas optimal 10-25 ppt (toleransi 50 ppt), suhu 28-31°C, oksigen >4ppm, amoniak <0,1ppm, pH 7,5-8,2 dan H²S <0,003ppm PANEN Panen harus mempertimbangkan aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang. Panen dilakukan setelah umur pemeliharaan 100-110 hari. 5. Panen dan Pasca Panen. Panen dilakukan sesuai dengan jenis udang yang dibudidayakan. Untuk cara panen sendiri dilakukan dengan mengurangi jumlah air didalam tambak sebagaimana cara budidaya udang air tawar di aquarium . Selanjutnya bertangkan jaring pada tambak, lalu kemudian angkat jaring dan selanjutnya jaring. kandungan nutrisi bioflok, namun komunitas bakteri merupakan mikroorganisme paling dominan dalam pembentukan flok dalam bioflok (Jorand et al. 1995; de Schryver et al. 2008). Beberapa jenis bakteri yang sering digunakan dalam bioflok adalah Bacillus sp., Bacillus subtilis, Pseudomonas sp., Bacillus lichenoformis, Bacillus dengan cara mengamati parameter kualitas air dan konsentrasi mineral utama media budidaya, serta parameter pertumbuhan, fisiologi dan histologi udang pada satu siklus budidaya udang vaname. Penelitian di-laksanakan di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat (6°06'37.0"LS 107°25'49.5"BT) oF6gDvy.

cara budidaya udang vaname sistem bioflok