Bilaingin menjadikan artikel ilmu kebal instan asmaul husna sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. ilmu kebal instan asmaul husna adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang.
IlmuKebal versi Asmaul Husna: by : Indospiritual: Kategori : Kesaktian : Bagi yang belum menjadi member, amalan ini sekarang sudah bisa diakses secara bebas (gratis). Silahkan KLIK DISINI Namun bagi yang ingin tetap melakukan donasi untuk mendapatkan keilmuan/amalan ini, silahkan menjadi member terlebih dahulu. Klik MENDAFTAR untuk menjadi member.
AdapunHikmah Ilmu Asmaul Husna ini diantaranya ; 1. Untuk mencukupi segala hajat Anda di dunia. 2. Untuk pertahanan dan keselamatan. 3. Untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. 4. Untuk kesejahteraan anak cucu, dan kelapangan rezeki Anda. 5. Ketenangan Jiwa. 6. Kesehatan jasmani rohani. 7. Untuk kharisma dan pangkat jabatan dls.
Beranda/ Produk dengan tag "ilmu kebal dari asmaul husna" ilmu kebal dari asmaul husna. Menampilkan hasil tunggal. Ilmu Hikmah Asmaul Husna - Kode H71 - IlmuHikmah.Com Rp 490.000 Tambah ke keranjang; Pencarian untuk: Cari. Jenis Layanan Ilmu Hikmah. Amalan Sholawat Khusus
WjxfOhB. Ada pula seorang Syeikh yang tidak begitu alim. Beliau selalu mengamalkan 3 ayat terakhir dari QS Al Hasyr. Para raja dunia mendatanginya untuk meminta doa darinya dan berkah melaluinya. Maka Syeikh itulah yang raja sebenarnya, yaitu raja yang menguasai Qolbu manusia. Imam Al Qusyairi berkata “Siapa yang mengenal Nama Allah di dunia, maka Allah akan mengangkat namanya di dunia dan akhirat, Allah akan muliakan namanya di dunia dan di kalau ada orang yang berkata, apalah artinya nama, itu keliru. Karena nama dan maknanya adalah sangat penting bagi kita bertanya, mengapa saya sudah belajar Asma Allah, tetapi hati saya tidak tenang. Jawabnya adalah sebab kita belum menghayati Asma Allah itu. Kita banyak belajar Asma Allah itu, tetapi kita tidak berusaha menghayatinya satu persatu. Cobalah kita duduk di sajadah dan berdzikir satu Nama Allah yang telah kita pelajari itu. Jangan kita belajar banyak tetapi tidak mendalami makna dan tidak berdzikir dengan NamaNya. Berdzikir dengan ditalqin dibimbing membaca Dalam Quran surat Al Alaq 1, yaitu surat yang pertama diturunkan Allah kepada Nabi shallallahu alaihi wassalam Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Sebagian orang memahami ayat ini sebagai perintah membaca ilmu pengetahuan dengan Nama Robbmu yang menciptakan. Padahal makna bi dalam Bismi Robbika adalah penekanan perintah apa yang dibaca dalam ayat ini. Yaitu “Nama Robbmu”. yaitu membaca dengan sebenar-benar membaca dan memahami “Nama Allah”. Jadi bukan membaca alam ini, seperti yang difahami ilmuwan yang mentafsirkan ayat itu. Tetapi tidak salah ditafsirkan seperti ini. Namun kalau kita perhatikan dengan seksama, ayat itu tidak menyebutkan ilmu pengetahuan sama sekali, melainkan bacalah “Nama Robbmu” dengan sebenar benar baca. Siapakah Nama Tuhan kita Yang Menciptakan kita, itulah ketika di dalam gua Hira itu, Rasulullah shallallahu alaih wassalam, senantiasa membaca “Allah, Allah, Allah ..” dengan bacaan yang menghujam kedalam hatinya, membaca dengan sebenar-benar Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mendengar arahan Malaikat Jibril “Iqro” bacalah, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam menjawab “Maa ana bi qori” yang dapat diartikan dengan 2 makna yaitu1. Saya tidak dapat membaca2. Apa yang mesti saya bacaMaksudnya Rasulullah shallallahu alaihi wassalam tidak dapat membaca kecuali jika ditalqin dibimbing dalam membaca oleh Malaikat dari kisah ini adalah, agar Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam dapat membaca dan menyebut “Allah” dengan ditalqin. Jadi kalau manusia setingkat Nabi saja perlu ditalqin dibimbing untuk membaca dan berdzikir, maka apalagi kita yang orang biasa, lebih pantas dan perlu lagi untuk ditalqin dibimbing membaca dalam berdzikir kepada Allah agar kita dapat benar-benar membaca dengan sebenar-benar membaca, yaitu menghayati Asma Allah. Dalam suatu Hadits, Nabi bersabda “Talqinkan orang yang meninggal diantara kamu dengan Laa ilaaha Illallahu.” Kemudian Shahabat bertanya “Bagaimana dengan orang yang masih hidup?” Rasulullah shallallahu alaihi wassalam menjawab “Lebih-lebih lagi untuk yang masih hidup perlu ditalqin dengan Laa ilaaha illallahu“.Jadi manusia seperti kita ini lebih utama untuk ditalqinkan dalam berdzikir. Jika kita punya kesempatan bertemu dengan seorang guru yang mempunyai sanad talqin dzikir, maka mintalah untuk ditalqin, agar kita mendapatkan sanad talqin dzikir yang bersambung kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Siapa yang ingin dimuliakan Allah, muliakanlah Allah dalam hatimu Jadi perintah pertama untuk Nabi adalah membaca Nama Allah. Baru datang perintah lain. Sampai pada surat Al Muzzammil 8, Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mendapat perintah yang lebib spesifik yaitu berdzikir Nama Allah. Sedang dalam Surat Al A’raf 205 Dan sebutlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. Dalam ayat ini Rasulullahu shallallahu alaihi wassalam diperintahkan untuk berdzikir dengan langsung menyebut Dzat Allah bukan dengan NamaNya lagi. Begitulah kedudukan mulia Nabi shallallahu alaihi wassalam. Kita tidak akan dapat mencapai kedudukan ini. Demikianlah pentingnya Nama Allah dan demikian juga sebuah nama kita dalam agama Islam, nama yang kita dapat dari orang tua kita, atau nama yang kita berikan kepada anak kita. Bahkan dalam suatu agama lain, orang akan mendapat nama ketika dibaptis. Allah pun memberi nama kepada ruh kita sebagaimana Allah firmankan di dalam Al Quran seperti dalam Surat Al Ahzab 35 Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Inilah nama-nama yang Allah berikan kepada hambaNya sesuai dengan sifat-sifat yang disebut dalam nama nama itu. Hakikatnya itulah nama dari ruh dari hamba Allah itu. Jadi Nama adalah penting sebagai identitas. Nama mempunyai 2 fungsi1. Untuk memuliakan yang memiliki Untuk pembeda identitasOleh sebab itu Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mengganti nama-nama Shahabat Nabi yang tidak baik artinya dengan nama yang baik dan Kitab Dalailul Khairat, Kitab yang berisi kumpulan Shalawat Nabi, disebutkan ada lebih dari 200 Nama Nabi, yang semuanya memuliakan Nabi. Mengapa Nabi begitu dimuliakan oleh Allah? Jawabnya adalah karena Nabi sangat memuliakan Asma Allah dalam Al Qusyairi dam Kitab Al Qusyairiyah ada menulis, jika ada yang bertanya apakah aku mulia di sisi Allah? Maka jawabnya adalah “Apakah Allah dimuliakan di dalam hatimu? Jika engkau memuliakan Allah dalam hatimu, maka Allah aka memuliakanmu. Diceritakan ada seseorang Imam bernama Imam Wasithi sedang berjalan melihat sebuah kertas bertuliskan Allah. Kemudian beliau memungutnya, dan membersihkannya. Malamnya ketika tertidur, beliau bermimpi mendapatkan kabar bahwa Allah telah meredhoinya karena perbuatannya menghormati Nama Allah yang ditulis di kertas. Jadi walaupun benda itu hanya kertas yang ditulis dengan tinta, namun jika dituliskan Nama Allah kita tidak boleh sembarangan memperlakukannya, sebagai memuliakan Nama Allah. Oleh sebab itu jika kita hendak membuang kertas yang bertuliskan nama Allah atau Al Quran, sebaiknya kita menghapus atau menghilangkan tulisan itu dengan merobek atau dibakar sebelum membuangnya, agar tulisan itu tidak terinjak atau jatuh ketempat yang tidak ْجَامِعُ الْغَنِىُّ الْمُغْنِى الْمَانِعُ الضَّارُّ النَّافِعُ النُّورُ الْهَادِى الْبَدِيعُ الْبَاقِى الْوَارِثُ الرَّشِيدُ الصَّبُورُ » “Sesungguhnya hanya milik Allah 99 nama yang husna, pent.. Barangsiapa yang ihsho terhadap nama tersebut maka pasti akan masuk surga. “Huwa, Dia” adalah Allah yang tiada ilah yang benar disembah kecuali “Huwa Dia”. Al Malik, Al Quddus, As Salam, Al Mu’min, Al Muhaimin, Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Al Kholiq, Al Baari’, Al Mushowwiru, Al Ghoffar, Al Qohhaar, Al Wahaab, Ar Rozzaaq, Al Fattaah, Al Alim, Al Qoobidh, Al Baasith, Al Khoofidh, Ar Roofi’, Al Mu’izzu, Al Mudzillu, As Samii’, Al Bashiir, Al Hakam, Al Adlu, Al Lathiif, Al Khobiir, Al Haliim, Al Adzim, Al Ghofuur, Asy Syakuur, Al Aliyu, Al Kabiir, Al Hafidz, Al Muqiit, Al Hasiib, Al Jaliil, Al Kariim, Ar Roqiib, Al Mujiib, Al Wasi’, Al Hakiim, Al Waduud, Al Majiid, Al Baa’its, Asy Syahiid, Al Haqq, Al Wakiil, Al Qowiyy, Al Matiin, Al Waliy, Al Hamiid, Al Muhshi, Al Mubdi’u, Al Mu’iid, Al Muhyi, Al Mumiit, Al Hayyu, Al Qoyyum, Al Waajid, Al Maajid, Al Waahid, Ash Shomad, Al Qoodir, Al Muqtadir, Al Muqoddim, Al Muakhir, Al Awwal, Al Akhir, Adh Dhoohir, Al Baathin, Al Waaliy, Al Muta’aliy, Al Birr, At Tawwaab, Al Muntaqimu, Al Afuwwu, Ar Ro’uuf, Maalik, Al Mulk, Dzul Dzalali wal Ikrom, Al Muqsith, Al Jaami’, Al Ghoniy, Al Maani’u, Adh Dhorru, An Naafi’, An Nuur, Al Haadi, Al Badii’u, Al Baqii, Al Warits, Ar Rosyiid, Ash Shobru”. [HR. Tirmidzi no. 3849, Abu Isa At Tirmidzi t mengatakan bahwa hadits ini Ghorib, berkata Syaikh Al Albani t dalam Shohih wa Dhoif Sunan At Tirmidzi “Dhoif jika dengan menceritakan asma’ Allah”].[ Dia هُوَ Dalam Hadits di atas, Nama Allah dimulai dengan Huwa Dia. Huwa adalah kata ganti yang sebenarnya juga Nama Allah. Kita akan membahas memulai dari Nama “Huwa Dia” ini, sebelum Nama Allah dan Nama yang lain. Jadi apa makna “Huwa Dia”?Panggilan Huwa Dia bagi Allah adalah satu pemuliaan, satu panggilan yang memuliakan. Sehingga ada dzikir atau wirid dengan menyebut هُوَ هُ , Huwa. Dalam Al Qur’an kalimat “Laa ilaaha illa Huwa” لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ jauh lebih banyak lebih dari 20x daripada kalimat “Laa ilaaha illallah” لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ hanya 2x atau 3x.Perumpamaan kata “dia” dalam bahasa Indonesia untuk orang yang dimuliakan sering disebut “beliau”. Allah اللَّهُ Nama Allah adalah nama yang paling sempurna secara susunan huruf bagaimana Nama Allah itu ditulis. Berikut ini tulisan Allah jika huruf dikurangi satu per satu, menjadi اللَّهُ , للَّهُ , لَهُ , هُ Yang artinya Dia, untukNya, milikNya, Allah Jadi setelah dikurangi satu per satu huriuf dan tinggal satu huruf pun, masih ada makna. Begitulah Nama Allah yang paling agung diantara nama yang Agung. Maka jika kita berdoa dengan menyebut nama Allah yang Agung ini sudah pasti akan kita telah mendapat talqin atau ijazah untuk berdzikir Asma Allah dari seorang guru yang bersambung sanad hingga Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, kemudian kita mengamalkan dzikir itu, maka kita akan mendapat getaran dalam hati kita, seperti listrik yang mendapat supply dari gardu listrik. Sanad itu seperti gardu listrik yang menyambungkan kita kepada Rasulullah. Maka jika dalam berdzikir kita tidak mendapat getaran, jangan salahkan guru kita yang mengajarkan talqin, karena mungkin saja diri kita yang bermasalah, agar kita bertaubat dan dapat memperbaiki diri. Begitulah yang dimaksud pada QS Al Anfal ayat 2 Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal Jiwa yang bergetar ketike disebut nama Allah, berbeda dengan ketika mendengar Allahu Akbar dalam Adzan. Ketika kita mendengar Adzan hati kita akan terpanggil untuk malakukan sholat. Tanya Jawab Tanya Apakah dzikir Allah menjadi wasilah kita untuk dapat sholat dengan khusyuJawab Ya, sebenarnya bisa kita mempersiapkan dengan melakukan dzkir agar dapat melakukan khusyu dalam sholat. Khusyu itu ada beberapa peringkat. 1. Khusyu menyebut Nama Allah2. Khusyu mengingat Yang punya Nama3. Khusyu mengingat Sifat Yang punya Nama, ini sudah khusyu yang tinggi, dan ini masih bisa diikhtiyarkan dengan bimbingan Khusyu al ihsan, yaitu seperti berdialog langsung dengan Allah. Khusyu tingkat ini, tidak dapat diikhtiyarkan melainkan karena pemberian tidak khusyu itu penyebab sebenarnya adalah adanya fikirannya yang masuk ke dalam diri atau hati kita. Fikiran itulah yang membawa nama-nama yang duniawi, yang melalaikan kita dari Allah yang masuk ke dalam hati kita. Maka dengan melakukan dzikir kepada Allah, fikiran dan nama-nama duniawi yang masuk akan dipangkas dan dibuang dari hati kita, sehingga yang masuk ke dalam hati kita, hanya Allah saja yang diingat dan disebut. Jadi sebelum sholat boleh kita berdzikir, sebaiknya dilakukan antara sholat sunnat dan sholat fardhu. Sebelum berdzikir dianjurkan kita menghadiahkan bacaan Al-Fatihah untuk Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, keluarganya, shahabatnya serta guru-guru kita. Jika dzikir kita ini didapat dengan ditalqin oleh guru ahli dzikir, maka kita akan dibimbing untuk melakukannya, dan lebih mudah untuk mencapainya Tanya Tadi disebut bahwa kita ada “nama lahiriah” yang didapat dari “orang tua lahiriah” kita. Sedang Allah juga memberikan nama untuk kita. Apakah ada “orang tua ruh” kita yang memberi “nama ruh” kepada kita?Jawab Orang tua ruh kita semua adalah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Beliau adaalah Abul Arwah ayah dari ruh-ruh. Jadi nama ruh kita semua ada pada beliau shallallahu alaihi wassalam. Beliau sudah berada di alam yang berbeda dengan alam kita hidup sekarang, sehingga kita tidak dapat bertemu. Namun di akhir zaman ini sesuai sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam akan datang seorang pemimpin yang akan memenuhi dunia ini dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dunia dipenuhi dengan kezaliman, beliau adalah Imam Mahdi, dan keturunan dari Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Beliaulah ulama pewaris Nabi shallallahu alaihi wassalam. Nama ruh kita ada pada beliau. Semoga kita dapat bertemu dengan kita tidak bertemu beliau, mudah-mudahan kita bertemu dengan muridnya yang memberikan nama ruh itu kepada kita. Nama ruh Nabi Muhammad ketika di zaman Azali, adalah Ahmad. Ini disebut dalam QS Ash-Shaf 6 Dan ingatlah ketika Isa ibnu Maryam berkata “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad Muhammad”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata “Ini adalah sihir yang nyata”. Kita sebenarnya punya 3 nama, yaitu nama di dunia, nama di alam barzakh dan nama diakhirat. Jadi nanti di surga, penduduk surga akan mencari Rasulullah shallallahu alaihi wassalam yang menjadi wasilah kita semua, seperti yang kita sebut dalam doa setelah mendengar adzan. Kalau kita tidak bertemu Rasulullah shallalhu alaihi wasalam, kita akan mencari guru kita yang mengajarkan kita tentang Rasulullahu shallallahu alaihi wassalam. Kalau guru kita itu mendapat izin dari Rasulullah akan menyampaikankan nama itu kepada kita, atau kita akan diantar untuk bertemu dengan ini sudah lama. Ulama ulama yang soleh dahulu melakukan ibadah bermujahadah untuk mendapatkan nama ruh ini. Tanya Apa makna dzikir “Yaa Allah”? Jawab Makna “Yaa” adalah kita memanggil Allah. Jadi ada dzikir yang selain mengingat juga memanggil Allah. Ada yang menyebut hanya sekali di awal saja, Ya Allah, Allah, Allah…..Makna Allah adalah makna yang paling lengkap dari Asma Allah. Karena dalam Nama “Allah” itu mencakup seluruh Sifat-Sifat Sempurna dari Allah. Sebelum kita melakukan dzikir manapun, Tariqat manapun, Tasawwuf manapun kita mesti faham dan yakin. Kalau kita belum faham, sebaiknya kita pelajari dahulu dan tentu dari guru yang ahli tentang dzikir itu, sehingga kita yakin bahwa dzikir yang kita amalkan ini benar bersambung kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, sehingga kita mantap dan tenang mengamalkannya Tanya Apa syarat yang kita lakukan sebelum berdzikir?Jawab Syarat sebelum kita berdzikir. 1. Pertama adalah Taubat, seperti jika kita hendak berdzikir untuk mengisi hati kita, maka kita perlu membersihkan dahulu wadah kita yaitu badan lahiriah dan hati bathin kita, sebelum kita mengisi wadah kita itu. Yaitu dengan membersihkan lahiriah badan, pakaian dan tempat. Membersihkan badan, tangan, kaki, mata, telinga, lisam kita dari dosa-dosa dari anggota badan kita itu. Juga berusaha membersihkan hati kit dari sifat buruk, terutamanya sifat sombong, sok pintar dan sifat lalai. yang menyebabkan penyakit hati lainnya. Kita baca istighfar atas dosa-dosa kita itu. 2. Bersyukur kepada Allah, kepada Nabi dan kepada guru-guru kita yang berjasa, 3. Mengirim bacaan Al-Fatihah untuk Nabi dan guru-guru kita yang berjasa. Kemudian baca Sholawat, membaca Surat Al mulai berdzikir dengan membaca Allah Anta Maqshudi Allah, Engkau yang aku maksudkan, membaca kita berdzikir tetapi tidak merasa lezat, itu disebabkan wadahnya yaitu hati dan badan kita tidak dibersihkan terlebih dahulu, sehingga kita tidak merasa nyaman, sebagai mana pring yang kotor berisi makanan yang lezat, tentu kita akan jijik dan tidak berminat untuk memakannya. Tanya Saya mendapatkan dzikir seperti yang Ustad ajarkan tadi dari ibu ketika saya masih kecil. Apakah dzikir saya itu termasuk bersanad?Jawab Iya betul. Itu artinya sanad berdzikir yang didapat adalah dari Ibu . maka ketika akan berdzikir kita hadiahkan bacaan untuk Rasulullah dan kepada Ibu, kemudian lakukan dzikir itu. Nanti jika bertemu guru yang lebih ahli boleh meminta talqin dzikir untuk menyempurnakan dzikir itu. Agar ada peningkatan dan monitoringnya. Tanya Allah mempunyai banyak Asma. Apakah jika kita sedang berdoa untuk keperluan tertentu, kita menyebut Asma Allah yang berkaitan dengan keperluan kita itu? Misalnya ketika kita minta rezeki, kita memanggil Allah dengan Ya Rozaq. Ketika kita memohon ampun kita menyebut Ya Ghofar, dan Ya memang benar, kita dianjurkan kita memanggil Nama Allah yang sesuai dengan permintaan kita. Misalnya ketika sakit, kita panggil Allah dengan Ya Syafi Yang Maha menyembuhkan. Walaupun Syafi bukanlah termasuk dalam 99 Asmaul Husna, tetapi ada dalam Hadits Bukhari dan Muslim. اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’a illa syifaauka syifaa’an laa yughadiru saqaman” “Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit.” HR. Bukhari Tapi kita mesti perhatikan adab kepada Allah, bahwa berdoa bukanlah memberitahu Allah tentang keadaan kita atau memberitahu apa yang kita perlukan. Berdoa adalah kita berkeluh kesah mengadu kepada Allah sebagai hamba, bermanja-manja seorang hamba kepada Tuhannya. Jadi jauhi dari rasa ingin memberitahu apalagi ingin memaksa Allah. Tanya Saya dahulu pernah mendapat talqin dzikir dari seorang guru, dan katanya berdzikir itu ada ada bertingkat dan bertahap sehingga nanti hati kita akan bergetar, sehingga detak jantung kita akan selalu mengucap lafaz Allah Yang Maha Sempurna, apakah ini dapat dicapai oleh seorang salik dan bagamana caranya? Jawab Iya benar, ini ada dalam Kitab Imam Ghazali Kimiyatu Sa’adah yang sduah diterjemahkan ke berbagai bahasa. bhs Indonesia Kimia Kebahagiaan. Silakan baca, ini adalah Kitab yang wajib kita baca jika kita mengaku Ahlussunnah wal Jamaah. Imam Ghazali adalah salah satu Imam Tasawwufnya. Memang dzikir itu bertahap dan bertingkat, dan itu bukan hanya untuk para Rasul dan Nabi saja. Tetapi semua manusia dan jin yang mempunyai ruh juga dapat mencapai tingkatan tertentu. Itu sebabnya kita mesti berguru. Tariqat itu sebenarnya seperti sekolah untuk berdzikir, dimana ada guru, ada latihan, ada ujian dan naik kelas. Jadi kalau kita ingin berdzikir dengan benar dan naik tingkat tidak mungkin kita capai tanpa kalau sudah punya guru jangan kita tinggalkan. Kalau guru kita sudah wafat, kita perlu cari guru lagi, atau kalau kita bertemu guru lain yang lebih ahli dari kita, kita dapat berguru dengannya tanpa merendahkan guru kita yang lama. Memang sebaiknya kita belajar dan berguru terus sampai akhir hayat kita. Tanya Ketika seseorang berdzikir ada yang hatinya bergetar sehingga badannya kejang-kejang histeris. Bagaimana ini Ustad Jawab Ibnu Taimiyah ada menulis dalam Kitabnya tentang hal ini. Ini memang bisa terjadi, tergantung keadaan hati orang itu. Ada yang orang yang hatinya keras, ketika mendapatkan rasa bergetar, berbeda dengan orang yang hatinya lembut. Untuk kita dapat faham, kita dapat lihat para penonton suatu konsert, kita pernah lihat bagaimana penonton itu teriak-teriak histeris tidak terkendali. Sedang itu hanyalah makhluk yang begitu dicintai oleh penggemarnya. Bagaimana jika yang dicintai dan dikagumi itu adalah Allah, Yang Maha Pencipta, tentu lebih hebat lagi getaran hati orang yang mencintainya. Di zaman Sahabat radhiallahu anhu, ada Shahabat yang pingsan bahkan meninggal dunia, karena hatinya bergetar karena disebut nama Allah. Orang yang sudah dapat mengendalikan rasa bergetar ini dapat menjadi guru. Tanya Pertanyaan fikih, tadi disebutkan bahwa kita boleh mengqodho sholat witir. Bagaimanakah caranya?Jawab Caranya sama dengan sholat witir biasa, jumlah rakaatnya ganjil. Hanya sebaiknya tidak dilakukan di Mesjid, khawatir menimbulkan fitnah bagi orang yang tidak faham. Jadi lakukan saja di rumah
- Asmaul Husna Al Hasib artinya Yang Maha Membuat Perhitungan. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid. Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dikutip dari laman NU Online, Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya adalah sebagai doa. وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠ Arab Latin Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụnArtinya “Dan Allah memiliki Asma'ul-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”QS. Al A'raf [7]180.Asmaul Husna Al Hasib Apa Artinya? Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Hasib. Asmaul Husna Al Hasib memiliki arti, yaitu Yang Maha Membuat Perhitungan. Akar kata Al Hasib dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti memperhitungkan, mengangkakan, menghitung, mengkalkulasi, menjumlah, memikirkan. Memberi tanpa berlebih atau kurang memberi tanpa diduga oleh penerimanya. Mencukupi, berkecukupan, atau tanpa jumlah yang pasti. Asmaul Husna Al Hasib secara sederhana memiliki dua makna, yakni Allah SWT sebagai Dzat Yang Mencukupkan dan Yang Maha Memperhitungkan. Allah SWT akan mencukupkan segala kebutuhan makhlukNya. Allah SWT bahkan lebih mengetahui perihal apa yang dibutuhkan oleh makhlukNya. Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, Al Hasib adalah Dzat yang Maha Mencukupi dan Mencukupkan segala kebutuhan hidup makhluk-Nya, termasuk manusia. Al Hasib itu Maha Handal dan paling bisa diandalkan untuk memenuhi yang diperlukan manusia. Sementara itu, makna Al Hasib yang kedua adalah Allah SWT sebagai Dzat Yang Maha Menghitung segala perilaku makhlukNya. Allah SWT pasti menghitung dan meminta pertanggungjawaban atas segala hal yang pernah dilakukan oleh hambaNya di dunia. Perilaku manusia berupa hal baik maupun buruk sekecil apapun akan dihitung dengan tepat serta seadil-adilnya. Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al Hasib ditampilkan beberapa kali di dalam Al Quran. Adapun beberapa contoh penyebutan Al Hasib seperti dalam An Nisa ayat 86 dan Surah Al Ahzab ayat 39. Dalil Asmaul Husna Al Hasib dalam Al Quran 1. Surah An Nisa Ayat 86وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا Arab Latin Wa iżā ḥuyyītum bitaḥiyyatin fa ḥayyụ bi`aḥsana min-hā au ruddụhā, innallāha kāna 'alā kulli syai`in ḥasībāArtinya “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.”QS. An Nisa [4]86 2. Surah Al Ahzab Ayat 39ٱلَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَٰلَٰتِ ٱللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُۥ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا ٱللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبًا Arab Latin Qul agairallāhi attakhiżu waliyyan fāṭiris-samāwāti wal-arḍi wa huwa yuṭ'imu wa lā yuṭ'am, qul innī umirtu an akụna awwala man aslama wa lā takụnanna minal-musyrikīnArtinya “yaitu orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorangpun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.”QS. Al Ahzab [33]39.Makna Membaca Asmaul Husna Al Hasib Asmaul Husna Al Hasib dapat dijadikan sebagai wirid dan dzikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaanya dengan sebaik-baiknya. Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan dzikir. Asmaul Husna Al Hasib juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain. Pengamalan Asmaul Husna Al Hasib dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai sifat seperti rendah hati, tidak sombong & angkuh, membantu kepada sesama, tidak mengurangi timbangan dalam tindakan jual beli, dan menerapkan sifat jujur dalam berbagai hal. - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani
AMALAN PERISAI DIRI / KEKEBALAN DEFENSIF Ilmu Hikmah Kekebalan kian banyak dicari untuk bekal jaga diri. Sebab diluarsana kejahatan, pembunuhan, pembacokan dan penembakan dapat terjadi kepada siapa saja. Dalam kesempatan kali ini saya hendak menjabarkan ilmu hikmah keselamatan jiwa raga. WIRID AYATUL HUSNI Bacalah ayat 128-129 dari Surat At Taubah sebanyak 7 kali di pagi dan sore hari. insyaAllah terlindungi dari segala kejahatan terutama ancaman senjata tajam. WIRID ASMAUL HUSNAH Bacalah Asma Allah berikut ini setiap hari sebagai wirid harian. Terutama dimasa-masa genting atau saat berada dikawasan rawan kejahatan. InsyaAllah, dikaruniai keselamatan lahir-batin. AJI LEBUR WOJO Amalan yang ketiga ini dari khasanah ilmu Jawa, bernama Aji Lebur Wojo. Sesuai namanya lebur baja merupakan salah satu ilmu kejadugan yang mempunyai khasiat sebagai perisai diri ghoib dari segala ancaman yang bersifat merusak destructif seperti ancaman senjata tajam, senjata tumpul, dan senjata api. “Dandang wereng senjoto cokro den suwaraku ono ing awang-uwong, wesi-wesi leburno, wojo mas inten lebur tanpo dadi gawe.” Amalan untuk Aji Lebur Waja ini adalah dengan Puasa Mutih selama 3 hari. Selama masa puasa bacalah 21 kali setiap pagi dan sore, dan dibaca 113 kali di tengah malam. RAJAH PAGAR BESI Selain ilmu Wirid diatas, ada juga menggunakan sarana Azimah Rajah/Wafaq yaitu Asma & ayat suci yang ditulis dirajah untuk dijadikan azimah. Ada sebuah kisah yang sudah sangat masyur dikalangan para ahli Hikmah yang menceritakan kisah seorang saleh Dia berkata, “Suatu ketika aku keluar rumah menuju hutan. Aku berjumpa dengan seekor kambing yang didekatnya ada Serigala yang tengah bermain dengannya dan ternyata tidak melukainya. Ketika aku mendekatinya, Serigala itu lari. Kemudian aku menangkap Kambing tersebut dan aku temukan tulisan rajah yang terikat dilehernya.” Adapun tulisan yang dimaksud, dapat anda baca di halaman berjudul AZIMAT KEKEBALAN. Demikianlah tentang Ilmu Hikmah Kekebalan. Yang berfungsi untuk Keselamatan jiwa dan raga, bukan untuk pamer/ sombong dan tidak boleh digunakan untuk kejahatan. Semoga bermanfaat. —oOo— Ki UmarJogja 2010
- Asmaul Husna Al-Hakiim artinya Yang Maha Bijaksana. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid. Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dikutip dari laman NU Online, Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya adalah sebagai doa. وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠ Arab Latin Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụnArtinya “Dan Allah memiliki Asmaul-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”QS. Al A'raf [7]180 Arti Asmaul Husna Al-Hakiim Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al-Hakiim. Asmaul Husna Al-Hakiim memiliki arti, yaitu Yang Maha Bijaksana. Lafal Al-Hakiim berasal dari akar kata hakama yang bermakna secara umum menghalangi. Akar kata Al-Hakiim dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti menjaga atau mencegah dari perbuatan buruk atau korupsi, mencegah mereka dari melakukan kesalahan dan tidak berbuat bijak, mengetahui hakikat segalanya dalam memberikan penilaian, menentukan, memberikan vonis penghakiman dan menjatuhkan hukuman. Asmaul Husna Al-Hakiim secara sederhana memiliki makna, bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Dzat Yang Maha Bijaksana. Allah SWT memiliki pengetahuan tinggi dan paling tepat dalam menjalankan segala tindakan. Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, dalam Al Quran, Al Hakiim disandingkan dengan al-Aziiz sebanyak 55 kali. Hal ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan Allah itu terkait erat dengan keperkasaan, kesempurnaan, dan keagungan-Nya. Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al-Hakiim ditampilkan beberapa kali di dalam Al-Qur'an. Beberapa contoh penyebutan Al-Hakiim seperti dalam Surah Luqman ayat 27 dan Surah Al-Ahqaf ayat 2. Dalil Asmaul Husna Al-Hakiim dalam Al-Qur'an 1. Surah Luqman Ayat 27وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَامٌ وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ - ٢٧ Arab Latin Walau anna mā fil-arḍi min syajaratin aqlāmuw wal-baḥru yamudduhụ mim ba'dihī sab'atu ab-ḥurim mā nafidat kalimātullāh, innallāha 'azīzun ḥakīmArtinya “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi setelah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.”QS. Luqman [31]27 2. Surah Al-Ahqaf Ayat 2تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ - ٢ Arab Latin Tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-ḥakīmArtinya “Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”QS. Al-Ahqaf [46]2 Makna Membaca Asmaul Husna Al-Hakiim Asmaul Husna Al-Hakiim dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya. Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan zikir, Asmaul Husna Al-Hakiim juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain. Dikutip dari buku Akidah Akhlak oleh Kemenag 201615-16, pengamalan Asmaul Husna Al-Hakiim dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai sifat seperti memperdalam ilmu pengetahuan, bertindak professional dalam hal apapun dan bersikap juga Arti Asmaul Husna Al Wasi Dalil & Surat di Al Quran dan Maknanya Arti 99 Asmaul Husna dan Mengapa Perlu Menghapalnya? Arti Asmaul Husna Al Karim beserta Dalil-Surat di Al Quran & Makna - Sosial Budaya Penulis Syamsul Dwi MaarifEditor Dhita Koesno
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Abstrak Artikel ini mendiskusikan tentang Asma'ul Husna yang merupakan nama atau sifat Allah yang kita kenal dengan jumlah 99 Sembilan puluh sembilan nama atau sifat-Nya. Namun dalam padanan bahasa dari Asma'ul Husna yang kita dapat hanyalah sebatas padanan kata yang merupakan pengertian dasar saja. Penulisan ini menjabarkan bentuk konsep literatur islam dari Asma'ul Husna dengan menggunakan metode kualitatif. Yaitu analisis data yang alat penentunya berasal dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri serta dengan mengutip ayat-ayat dalam al Quran yangmenegaskan akan nama atau sifat Allah dalam Asma'ul menggunakan beberapa sumber yang kompeten sebagai pembanding, maka akan menambah khasanah pengertian serta maksud dari Asma'ul article discusses Asma'ul Husna which is the name or attribute of Allah that we know by the number 99 Ninety-nine of His names or attributes. However, in the linguistic equivalent of Asma'ul Husna what we get is only the equivalent of the word which is a basic understanding. This writing describes the form of the concept of Islamic literature from Asma'ul Husna using qualitative methods. That is data analysis whose determining tool comes from the language in question itself as well as by quoting verses in the Koran that affirm the name or nature of Allah in Asma'ul Husna. By using several competent sources as a comparison, it will add to the repertoire of understanding and intent of Asma'ul Husna. Kata Kunci Asma'ul Husna, Literatur islam, A. Pendahuluan Al-Qur'an datang menunjukkan sifat-sifat Allah, sekali pun ia lebih dekat mensucikan sifat-sifat yang pernah dilekatkan oleh bangsa-bangsa yang terdahulu. Namun di antara sifat-sifat manusia, ada yang menyamai sifat-sifat Tuhan dalam nama, seperti kodrat, ikhtiar, mendengar dan melihat, dan beberapa hal lagi, terdapat persamaannya dengan manusia, seperti bersifat di atas 'arsy, mempunyai muka dan dua Allah berbeda dengan sifat-sifatnya, nama adalah ucapan yang dilakukan untuk menunjukan sesuatu yang dinamai, sedangkan sifat adalah predikat atau ciri-ciri dari yang diminati. Ada pun yang bertalian dengan sifat-sifat maka itu didasarkan pada otorisasi, dan apa pun yang bertalian dengan sifat-sifat maka itu tidak didasarkan pada otorisasi. Namun nama-nama Allah berhubungan dengan sifat-sifat-Nya, karena nama-nama dimaksudkan sebagai sifat-sifat Allah SWT, dan sifat-sifat-Nya tidak menjadi sifat-sifat siapa pun lagi. Dan Allah memiliki nama yang diturunkan dari sifat-sifat-Nya. yang tidak memasuki realitas esensi dan kuiditasnya. Dengan demikian, kiranya topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan dan dianalisis, karena hal ini telah menjadi polemik di kalangan aliran-aliran kalam serta menjadi perdebatan panjang dalam setiap episode kehidupan umat Islam. B. Hakekat Konsep Asmaul Husna dalam Pandanan Al-Qur'an. Asmaul Husna menurut Agustian adalah nama-nama yang baik milik Allah yang merupakan dimensi pemaknaan akan kehadiran-Nya. Dalam hal ini Agustian merujuk kepada Al-Baghawi yang mengatakan bahwa al-Husna berarti al-Ahsan. Dengan demikian, Asmaul Husna inilah yang menjadi dasar motif tertinggi manusia, yang dalam ESQ Agustian menamakannya dengan motif spiritual Asmaul Husna yang ditunjukkan untuk mengungkapkan sebuah kebenaran dan keindahan melalui Partanto & Dahlan, konsep adalah ide umum, pengertian, dan rancangan teoritis terhadap sesuatu. Sedangkan Asmaul Husna menurut M. Quraish Shihab kata al-Asma' adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasa diterjemahkan dengan nama. la berakar dari kata as-sumuww yang berarti ketinggian, atau as-simah yang berarti tanda. Memang nama merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
ilmu kebal dari asmaul husna